TUGAS ANATOMI
TUMBUHAN
JARINGAN
MERISTEM
OLEH
KELOMPOK
I
MUHAMMAD TASYRIK :
AINUL FUAD : 1214042002
RUSDIANTO : 1214041002
NUR INSANI HARIS : 1214040011
HASMIKA : 1214040017
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM JURUSAN BIOLOGI
2013
PENDAHULUAN
Jaringan ialah
kumpulan sel-sel (protoplas yang berdinding) yang sama bentuk dan fungsinya.
Jaringan diklasifikasikan menurut dasar yang berbeda, dapat berdasar asal usul,
struktur atau fisiologi
Pada awal
perkembangan tumbuhan, seluruh sel memiliki kemampuan membelah, pada tahap selanjutnya pembelahan sel terjadi
hanya dibagian-bagian tertentu. Jaringan yang masih memiliki kemampuan membelah
(bersifat embrionik) disebut meristem. Pembelahan sel sebenarnya masih dapat
terjadi pada jaringan lain tetapi jumlahnya terbatas.
Meristem adalah
jaringan embrionik pada tubuh tumbuhan. Meristem senantiasa mempertahankan
kemampuannya untuk membelah, sehingga sel baru senantiasa ditemukan pada tubuh
tumbuhan.
Jaringan meristem, memiliki ciri-ciri dinding
sel tipis, bentuk sel isodiametris dibanding sel dewasa, jumlah protoplasma
sangat banyak. Biasanya protoplas sel meristem tidak memiliki cadangan makanan
dan kristal, sedangkan plastida masih pada tahap pro plastida. Pada
Anggiospermae sel meristem memiliki vakuola kecil yang tersebar diseluruh
protoplas.
Jaringan meristematik dapat
diinduksi (dirangsang) pembentukannya, baik dengan melukai suatu bagian tubuh
tumbuhan maupun dalam kultur buatan (dengan kultur
jaringan). Jaringan meristematik yang terbentuk karena
induksi ini dinamakan kalus. Meristem pucuk dan kambium biasanya
adalah bagian yang paling mudah diinduksi untuk memperbanyak diri pada kultur
jaringan.
MERISTEM
Jaringan ialah kumpulan sel-sel
(protoplas yang berdinding) yang sama bentuk dan fungsinya. Jaringan
diklasifikasikan menurut dasar yang berbeda, dapat berdasar asal usul, struktur
atau fisiologi ( Campbell, 2008, Hal: 171).
Meristem adalah jaringan embrionik pada
tubuh tumbuhan. Meristem senantiasa mempertahankan kemampuannya untuk membelah,
sehingga sel baru senantiasa ditemukan pada tubuh tumbuhan.
Jaringan meristem memiliki ciri-ciri
dinding sel tipis, bentuk sel isodiametris dibanding sel dewasa. Jumlah
protoplas sel meristem tidak memiliki cadangan makanan dan kristal, sedangkan
plastida masih pada tahap proplastida ( anonim, 2013 ).
Pembelahan
sel dapat pula terjadi pada jaringan selain dari meristem misalnya pada korteks
batang dan pada jaringan pembuluh muda yang sedang mengalami perkembangan.
Namun, pada jaringan ini jumlah pembelahan sel terbatas. Meristem melanjutkan
pembelahan dirinya secara tak terbatas dan akibatnya sel-sel baru terus-menerus
bertambah pada tubuh tumbuhan.
Meristem
dapat pula ditemukan pada fase istirahat sementara, misalnya pada tanaman yang
menjadi dorman pada musim tertentu, dan pada kuncup aksilar yang mungkin tetap
dalam keadaan dorman selama fase aktif tumbuhan tersebut.
A.
Klasifikasi meristem
Klasifikasi meristem berdasarkan pada
posisinya pada tubuh tumbuhan yaitu:
1.
Meristem apikal,
terdapat pada ujung batang dan ujung akar,
2.
Meristem
intekalar, terdapat diantara jaringan dewasa misalnya di pangkal ruas batang
rumput-rumputan,
3.
Meristem
lateral, terdapat sejajar keliling organ tempat jaringan ini ditemukan,
misalnya kambium pembuluh dan kambium gabus. Meristem lateral juga berkembang dan
menghasilkan pertumbuhan sekunder pada akar.
Menurut
asalnya, meristem dibedakan atas :
1.
Meristem primer,
yang berkembang langsung dari embrionik dan
sebab itu merupakan kesinambungan kegiatan embrio di
tempat itu.
2.
Meristem
sekunder, yang berkembang dari jaringan yang telah
mengalami diferensiasi.
B.
Tahapan perkembangan meristem primer
Pada meristem primer ditemukan beberapa
tahapan diferensiasi. Pada meristem apikal terdapat promeristem yang terdiri
atas pemula apikal bersama dengan sel
turunannya. Daerah meristematik di bawahnya, terdiri atas tiga meristem yaitu :
1. Protoderm, menghasilkan epidermis
2. Prokambium, membentuk jaringan pembuluh primer
3. Meristem dasar, membentuk jaringan dasar tumbuhan
seperti parenkim dan sklerenkim
C.
Meristem apikal
Meristem apikal
terdapat pada ujung akar dan ujung batang ( apeks pucuk ). Meristem apeks pucuk
adalah bagian yang tepat diatas primorbium daun yang paling muda yang bersifat
meristematik. Bentuk apeks pucuk dari arah memanjang, pada umumnya sedikit
cembung dan dapat berubah-ubah (anonim, 2013).
Adapun struktur apeks pucuk pada beberapa
kelompok tumbuhan adalah sebagai berikut :
Apeks
Pucuk Pteridophyta
Pteridophyta memiliki
satu atau lebih sel pemula yang biasanya dapat dibedakan dengan mudah dari
sel-sel yang berdekatan. Sel pemula ini menghasilakan sel apeks.
Apeks Pucuk Gymnospermae
Gymnospermae
dari kata (Yunani gymnos, telanjang, dan sperm, biji) dikelompokkan sebagai
tumbuhan berbiji “telanjang” karena biji-bijinya tidak tertutup di dalam ruang.
Spesies gimnospermae yang masih ada, yang paling akrab dengan kita diantaranya
adalah konifera (Campbell, 2008, Hal:171). Ciri
khas dari semua gymnospermae adalah arah pembelahan sel dipermukaan apeks pucuk
adalah antiklinel dan periklinel sekaligus. Dengan demikian, lapisan teratas
mewakili zona inisiasi seluruh apeks dinamakan meristem permukaan. Ciri
lainnya, adalah sel induk sentral yang terdapat pada posisi median dibawah
lapisan permukaan. Sel induk sentral ini relatif besar, polihidral, tersusun
tidak beraturan dan dinding selnya tebal terutama di sudut sel. Dibagian dasar,
pembelahan dengan bidang pembelahan horisontal secara berturut-turut
menghasilkan meristem rusuk karena terbentuk sel dalam deretan sejajar sumbu yang
rupanya seperti rusuk.
Apeks Pucuk
Angiospermae
Angiospermae ,
dari kata Yunani angion, wadah )
adalah klad besar yang terdiri atas semua tumbuhan berbunga. Biji angiospermae
berkembang di dalam ruangan yang disebut ovarium, yang berasal di dalam bunga
dan matang menjadi buah (Campbell, 2008, Hal:171).
Hanstein (1868), mengemukakan
teori histogennya, menurut teori ini pada angiospermae apeks pucuk dapat
dibedakan atas tiga daerah yaitu :
a.
Dermatogen,
daerah paling luar menghasilkan epidermis
b.
Plerom, daerah
tengah menghasilkan silinder pusat
c.
Periblem,
menghasilkan korteks.
Ketiga daerah tersebut berkembang dari tiga kelompok pemula yang
terpisah dan berperan sebagai histogen.
Schmidt (1924),
mengajukan teori tunika korpus, menurut teori ini ada dua daerah apeks yaitu
tunika dan korpus. Kedua daerah ini dibedakan atas dasar bidang pembelahannya.
Tunika terdiri
Gambar 1. Meristem apeks pucuk pada
angiospermae
(Anonim,
2013)
Gambar 2. Meristem apeks pucuk pada Coleus
(Anonim, 2013)
Apeks
Reproduktif
Apeks reproduktif yang menghasilkan
bunga dan brakte biasanya berkembang dari apeks vegetatif. Fungsi apeks
vegetatif adalah menghasilkan pertumbuhan sumbu dalam arah panjang, sedangkan
fungsi dari apeks reproduktif adalah membentuk daerah meristematik yang lebih
luas, tempat berkembangnya berbagai bagian bunga.
Apeks
akar
Promeristem akar atau kadang-kadang
radikula embrionik dapat dilihat di dasar hipokotil pada embrio biji yang telah
matang. Biasanya zonasi apikal yang khas sudah dapat dilihat pada tahap ini.
Promeristem akar lateral dan akar liar mempunyai bentuk yang serupa dengan akar
primernya. Struktur promeristem akar telah ditelaah secara intensif agar dapat
menemukan asal dari berbagai jaringan. Pada beberapa pteridophyta, seperti
Equisentum, seluruh akarnya berkembang dari sel apikal tunggal. Sedangkan paku
lainnya misalnya Marattiaceae, didapati beberapa sel-sel pemula.
Penelitian
terhadap perkembangan histogen pada apeks pucuk telah membuktikan hal tersebut
tidak ada. Namun akar, masih banyak penulis yang memakai istilah dematogen
untuk meristem epidermis, periblem untuk meristem korteks, dan plerom untuk
silinder pusat. Dalam banyak hal lebih dari satu jaringan berkembang dari
sekumpulan pemula sementara dan karena itu lebih disukai untuk menggunakan
sebagai pengganti histogen. Sebutan protoderm, meristem korteks, dan meristem
silinder pembuluh bagi meristem yang berasal dari promeristem, yaitu dari zona
pemula permanen dan pemula sementara apeks akar.
Gambar
3. Bagan meristem apeks akar
(anonim,
2013)
Gambar 4. Sayatan memanjang meristem apeks pucuk
(anonim, 2013)
D.
Meristem interkalar
Meristem interkalar adalah turunan
dari meristem apeks yang pada waktu tumbuhan sedang tumbuh, dipisahkan oleh
apeks oleh daerah sel yang lebih dewasa. Pada batang yang memiliki meristem
interkalar, daerah buku akan menjadi dewasa lebih awal ddan meristem interkalar
terdapat dalam ruas. Mula-mula, sebagian ruas menjadi dewasa lebih cepat
sehingga pada ruas tersebut ditemukan berbagai taraf perkembangan. Contoh terkenal untuk menunjukkan meristem
interkalar adalah yang terdapat pada rumput-rumputan. Pada rumput, pemanjangan
ruas dihasilkan oleh meristem interkalar yang membentuk deretan sel sejajar
dalam ruas. Mula-mula kegiatan meristem interkalar terjadi diseluruh ruas,
namun setelah perkembangan ruang atau lacuna dalam batang yang sering ditemukan
pada poaceae, kegiatan itu terbatas pada daerah tepi dasar ruas, yakni didekat
dan diatas buku.
Gambar 6. Meristem
interkalar pada batang bambu
( anonim 2013).
E.
Meristem Lateral
Meristem lateral terdapat sejajar dengan keliling organ tempat jaringan
ini ditemukan, misalnya, kambium pembuluh dan kambium gabus yang. Umumnya ditemukan pada
Dicotyledoneae dan Gymnospermae. Pertumbuhan yang dihasilkannya disebut
pertumbuhan sekunder
1. Kambium
pembuluh
Kambium pembuluh yaitu meristem
sekunder yang berfungsi membentuk ikatan pembuluh (xylem dan floem) sekunder.
Bentuk selnya seperti pipa atau berkas-berkas memanjang sejajar permukaaan
batang atau akar. Meristem ini adalah meristem lateral karena terdapat di
daerah lateral akar dan batang. Ciri-ciri selnya agak berbeda dengan sel meristem apeks (Anonim, 2013).
2. Kambium gabus
Kambium gabus
atau felogen adalah meristem yang menghasilkan periderm. Periderm adalah
jaringan pelindung yang terbentuk secara sekunder dan menggantikan epidermis
pada batang dan akar yang menebal karena pertumbuhan sekunder. Periderm
mencakup felogen (cambium gabus) yaitu meristem yang menghasilkan periderm,
felem ( gabus) yaitu jaringan pelindung yang dibentuk ke arah luar oleh felogen dan feloderm
yaitu jaringan parenkim hidup yang dibentuk oleh felogen ke arah dalam (Anonim, 2013).
Gambar 5.
Kambium gabus (Anonim, 2013)
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2013.http://
goegle.jaringan meristem, pdf.com. Diakses 19 februari
2013.
Campbell. 2008. Biologi Edisi 8 Jilid 2. Erlangga.
Jakarta.
Muhammadiah, Asia. 2013. Anatomi Tumbuhan. Makassar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar